Minggu, 13 Juni 2010

Four Things U Can't Take Back

Seorang gadis muda menunggu penerbangannya di ruang tunggu sebuah bandara yang super sibuk. Karena harus menunggu berjam-jam, dia memutuskan membeli sebuah buku untuk menghabiskan waktunya. Dia juga membeli sebungkus kue. Dia duduk di kursi bersandaran tangan, di ruang VIP bandara, untuk istirahat dan membaca dengan tenang. Di sisi sandaran tangan di mana kue terletak, seorang laki-laki duduk di kursi sebelah, membuka majalah dan mulai membaca.

Ketika ia mengambil kue pertama, laki-laki itu juga turut mengambil. Si gadis merasa gemas tapi tidak berkata apa-apa. Dia hanya berpikir: “Lancang benar! Bila saya nggak sabaran sudah kugebuk dia untuk kenekatannya!”. Untuk setiap kue yang dia ambil, laki-laki itu turut mengambil satu. Ini sangatlah membuatnya marah namun si gadis tak ingin sampai timbul kegaduhan di ruang itu. Ketika tinggal satu kue yang tersisa si gadis mulai berpikir: “Aha…bakal ngapain sekarang orang yang nggak sopan ini?”. Lalu, laki-laki itu mengambil kue yang tersisa, membaginya dua, lalu memberikan yang separuh padanya. Benar-benar keterlaluan!. Si gadis benar-benar marah besar sekarang!. Dalam kemarahannya, dia mengakhiri bukunya, dikemasnya barangnya lalu bergegas ke tempat boarding.

Ketika sudah duduk di seat-nya, di dalam pesawat, dia merogoh tasnya untuk mengambil kacamata, dan…., dia sontak terkejut, sebungkus kuenya masih ada di dalam tas, tak tersentuh, tak terbuka!. Dia merasa sangat malu!! Dia sadar telah keliru… Dia lupa kalau kuenya masih tersimpan di dalam tas. Laki-laki tadi telah berbagi kue dengannya, tanpa merasa marah atau sengit.

…ketika si gadis amat marah, berpikir bahwa ia telah berbagi kue dengan laki-laki itu. Dan kini tidak ada lagi kesempatan untuk menerangkan kelalaiannya.., juga untuk meminta maaf.


Ada 4 hal yang tak dapat kembali..
  1. Batu...setelah dilontarkan!
  2. Kata...setelah ia diucapkan!
  3. Kesempatan...setelah ia hilang!
  4. Waktu...setelah ia berlalu!

Hai disana engkau yang baik, pernakah seseorang mengatakan seberapa spesialnya dirimu? Cahaya yang engkau pancarkan bahkan serupa dengan cahaya bintang. Pernakah orang mengatakan pada dirimu betapa pentingnya dirimu mengembangkan rumangsanya?. Seseorang di sana menungging senyum di hati. Tandanya sayang yang begitu nyata.

Pernakah seseorang mengatakan padamu bahwa seringkali ketika mereka merasa sedih, e-mail-mu membuatnya sedikit tersenyum, sebagai tandanya ia senang? Untuk waktu yang engkau gunakan mengirim pesan dan berbagi apa saja yang engkau temukan, tak perlu ada ucap balik terimakasih yang ditunggu, tapi setidaknya seseorang akan berpikir, mmm.. engkau sedang baik-baik saja.

Pernakah seseorang mengatakan seberapa sukanya ia padamu? Baiklah temanku yang baik, hari ini aku mau bilang padamu.

Bahwa aku percaya tanpa teman dan keluarga engkau akan kehilangan banyak hal!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No SARA, No Bad Words, No Spaming, No Flooding, No Advertise Links, No Porn Link. If you do not agree to these terms, please do not use this service or you will face consequences.

Entri Populer